Minggu, 13 Januari 2013

MENGENAL JENIS-JENIS CITRA / IMAGE BUILDING

Ada 5 (lima) jenis citra yaitu citra bayangan (mirror image), citra yang berlaku (current image),citra yang diharapkan (wish image), citra majemuk (multiple image), citra perusahaan (corporate image). 

1.      Citra  Bayangan  :
Citra bayangan adalah suatucitra yang melekat pada orang–orang dalam atau anggota  organisasi  pada suatu perusahaan/organisasi. Biasanya citra bayangan ini sering melekat pada para pimpinan organisasinya.“Orang–orang dalam“ organisasi sering menganggap bahwa citra organisasi di mata masyarakat adalah positif bahkan seringkali terlalu positif. Anggapan “orang–orang dalam“ organisasi tentang citranya yang positif di masyarakat  memang seringkali tidak selalu tepat atau tidak sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya sedang terjadi.

2.      Citra  Yang  Berlaku :
Citra  yang  berlaku  adalah  suatu  citra  atau  pandangan  yang  melekat  dari  pihak – pihak  luar / eksternal  tentang  suatu  organisasi. Seperti citra bayangan, citra yang berlaku juga tidak   selamanya /  seringkali  jarang  sesuai  dengan  kenyataan,  karena  hal  tersebut  terbentuk  berdasarkan  pengalaman  atau  pengetahuan  dari  orang – orang  luar  tersebut  yang  biasanya  tidak  punya  informasi  yang  memadai  tentang  organisasi  yang  bersangkutan. Citra  tersebut  cenderung  negatif  sehingga  bisa  punya  dampak  bagi  citra  buruk  organisasi.  Dan  seringkali  kurang  disadari  oleh  pihak  manajemen  banyak  organisasi,  oleh  karena  itu  public  relations  harus  secara  simultan  menginterpretasikan  sikap – sikap  pihak  luar  terhadap  organisasinya  yang  bisa  saja  keliru  memperkirakan  pandangan  khalayak  eksternalnya.

3.      Citra  Yang  Diharapkan :
Citra  yang  diharapkan  adalah  suatu  citra  yang  diharapkan /  diinginkan  oleh  pihak  manajemen  banyak  organisasi.  Citra  ini   juga  tidak  sama  dengan  citra  yang   sebenarnya.   Biasanya   citra   yang   diharapkan   ini   lebih    baik  atau   lebih 
menyenangkan  daripada  citra  yang  ada.   Namun  secara  umum,  bahwa  citra  yang  diharapkan  adalah  suatu  hal  yang  selalu  identik  dengan  hal – hal  yang  baik.  Jadi   citra  yang   diharapkan  adalah   suatu    program   yang  dirumuskan  dan 

kemudian  dilaksanakan  guna  menyambut  sesuatu  hal  yang  relatif  baru   khususnya  pada  suatu  hal  dimana  khalayak  eksternal  ( target  khalayak )  organisasi  belum  memiliki  informasi  yang  memadai  mengenai  hal  yang   dimaksud.

4.      Citra  Majemuk :
Citra  majemuk  adalah  suatu  citra  yang  beraneka  ragam  yang  belum  tentu  sama  dengan  citra  organisasi  atau  perusahaan  secara  menyeluruh.  Bisa  dikatakan  bahwa  jumlah  citra  yang  dimiliki  suatu  organisasi  / perusahaan  sama  banyaknya  dengan  jumlah  anggota  organisasi  yang  dimilikinya.  Untuk  mengantisipasi  masalah – masalah  yang  mungkin  akan  timbul,  variasi  citra  tersebut  harus  dieliminis  seminimal  mungkin  dan  citra  perusahaan  harus  ditegakkan.  Contoh  solusi  yang  bisa  diterapkan  antara  lain  mewajibkan  semua  karyawan  mengenakan  pakaian  seragam,  menyamakan  jenis  dan  warna  mobil  dinas  dsb.

5.      Citra  Perusahaan :
Citra  perusahaan  atau  seringkali  juga  disebut  sebagai  citra  lembaga / institusi  adalah  merupakan  citra  dari  sebuah  organisasi  secara  menyeluruh.  Penjabaran  citra  perusahaan  bukan  hanya  dilihat  secara  parsial  dari  sudut  citra  atas  produk  atau  pelayanan  semata – mata.  Karena  citra  perusahaan    merupakan  sebuah  proses  perjalanan  perusahaan  yang  kemudian  menghasilkan   sebuah  penilaian  secara  menyeluruh  tentang  organisasi  yaitu  citra  perusahaan.  Indikator  citra antara  lain  sejarah  atau  riwayat  hidup  perusahaan  yang  gemilang,  kinerja  keuangan  yang  pernah  diraih,  keberhasilan  ekspor,  hubungan  industrial  yang  baik,   partisipasi  dalam  memikul  tanggung  jawab  sosial  dsb. 

         Dari  berbagai   jenis – jenis  citra  di atas,   sebagai  public  relations  yang  harus  dilakukan  adalah   membuat  citra  yang  baik  yaitu  membentuk  impressi  atau  kesan  yang  benar  tentang  dirinya   sendiri,   para  pemimpin  organisasinya, anggota – anggota  organisasi   terhadap khalayak    eksternalnya    yang    dilandasi    dengan    pengalaman, 

pengetahuan  serta  pemahaman  atas  kenyataan  yang  sesungguhnya.  Bukan  dengan  cara  “ dipoles  agar  lebih  indah  dari  warna  aslinya “  yang  justru  dapat  berdampak  negatif   bagi  organisasi.  
Suatu  citra  yang  sebenarnya  dapat  dimunculkan  kapan  saja,  termasuk  di tengah  terjadinya  musibah  atau  sesuatu  hal  yang  buruk  menimpa  organisasi baik  termasuk  hal – hal  yang  berkaitan  dengan  perilaku  para  pemimpin  dan  anggota  organisasinya.   Sebagai  public  relations,  secara  jujur  kita  mengemukakan  apa  yang  menjadi  penyebabnya.  Karena  pemolesan  citra  yang  tidak  sesuai   dengan  fakta  yang  ada  pada  dasarnya  tidak  sesuai  dengan  hakikat  humas  itu  sendiri.    Dalam  rangka  menegakkan  kredibilitas  humas  segala  macam  usaha  pemolesan  citra  harus  dihindari.  Meskipun  akan  di dapat  keuntungan  jangka  pendek  hal  tersebut  tidak  akan  ada  artinya  dibandingkan  dengan  kerugian  jangka  panjang  yang  akan   ditimbulkannya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar